10.50
0
JAKARTA –– Jatah visa umrah yang dikeluarkan Kementerian Haji Arab Saudi untuk provider di Tanah Air turun. Padahal, kuota um rah di Indonesia terus mengalami peningkatan. Aki bat penurunan tersebut, banyak calon jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya.


Wakil Sekjen Himpunan Penyelenggara Haji dan Um rah (Himpuh) Muhammad Hasan mengatakan, kebijakan tersebut adalah kebijakan internal Pemerin tah Arab Saudi. Pengurangan kuota visa berlaku untuk semua negara, tidak hanya Indonesia. Keputusan itu, jelas Hasan, diambil menyusul musim liburan pada bulan Rajab sampai Sya’ban di kawasan negara-negara Teluk.
Alasan lainnya adalah untuk mengurangi jumlah para wisatawan yang overstay. “Mereka ingin stabilkan kuota.” Hasan memprediksi pemberlakuan pengurangan tidak akan berlangsung lama. Diperkirakan pertengahan Juli mendatang kuota visa umrah akan kembali normal seperti sedia kala.

Perkiraan waktu adalah 11-12 Juli. Pihaknya meyakini kebijakan tersebut hanya bersifat temporal. Dampak kebijakan tersebut, kata Hasan, sangat di rasakan oleh pihak penye lenggara. Tak terkecuali ang gota Himpuh. Apalagi se banyak 70 persen penyelenggara umrah berada di bawah Himpuh. Jumlah ang gota Himpuh saat ini 218 dengan 23 provider visa. Selain kerugian materi, kata Hasan, pengurangan itu berakibat pada berkurangnya peluang berangkat bagi jamaah.

Terlebih minat berumrah tahun ini melonjak pesat. Beberapa tahun silam, tercatat 146 ribu jamaah berangkat dalam setahun. Pada 2011, jumlah itu bertambah. Hingga akhir Mei ini terdapat 188.468 jamaah yang berangkat. Guna menekan kerugian, kata Hasan, pihaknya mengimbau agar para penyelenggara melakukan penentuan jadwal keberangkatan dengan cermat. Kepastian akomodasi seperti hotel di Arab Saudi juga penting jadi pertimbangan. Langkah yang sama dilakukan Himpuh. Pasalnya, kontrak sewa hotel menjadi penentu bagi apply visa oleh pemerintah Arab Saudi. Kita yang harus proaktif menyesuaikan.

0 komentar:

Posting Komentar